penambangan permukaan dan bawah tanah
Pertambangan permukaan dan bawah tanah mewakili dua pendekatan fundamental dalam ekstraksi mineral, masing-masing melayani tujuan yang berbeda dalam industri pertambangan. Pertambangan permukaan, juga dikenal sebagai tambang terbuka, melibatkan pengangkatan tanah dan batuan untuk mengakses endapan mineral dekat permukaan. Metode ini menggunakan peralatan besar seperti ekskavator, truk haul, dan mesin bor untuk mengekstraksi sumber daya secara sistematis lapis demi lapis. Prosesnya mencakup pengangkatan overburden, ekstraksi mineral, dan sering kali melibatkan teknik benching untuk menjaga stabilitas. Sebaliknya, pertambangan bawah tanah mengakses endapan mineral yang lebih dalam melalui sumur vertikal, terowongan miring, dan lorong horizontal. Metode ini menggunakan peralatan khusus yang dirancang untuk ruang sempit, termasuk continuous miners, mesin longwall, dan roof bolters. Pertambangan bawah tanah modern menggabungkan sistem ventilasi canggih, teknologi dukungan tanah, dan peralatan otomatis untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi. Kedua metode ini memanfaatkan inovasi teknologi seperti sistem panduan GPS, kemampuan operasi jarak jauh, dan peralatan pemantauan waktu nyata. Pendekatan pertambangan ini dipilih berdasarkan faktor-faktor seperti kedalaman endapan, kondisi geologi, pertimbangan lingkungan, dan viabilitas ekonomi. Integrasi teknologi digital telah secara signifikan meningkatkan produktivitas, standar keselamatan, dan tingkat pemulihan sumber daya di kedua operasi permukaan maupun bawah tanah.